“Caraka Askara” merupakan sebuah pameran seni rupa yang mengangkat tema tentang aksara sebagai medium komunikasi, identitas, dan ekspresi budaya. Dalam bahasa Sanskerta, caraka berarti utusan atau pembawa pesan, sedangkan askara berarti huruf atau aksara. Menggabungkan kedua makna tersebut, pameran ini menjadi ruang reflektif bagi para seniman untuk mengeksplorasi peran aksara dalam menyampaikan pesan-pesan kehidupan, sejarah, spiritualitas, serta kritik sosial.
Melalui berbagai media seperti lukisan, instalasi, tipografi eksperimental, hingga karya digital, para seniman menafsirkan kembali bentuk dan makna aksara Nusantara serta huruf-huruf dari berbagai budaya, menjadikannya sebagai elemen visual utama dalam karya mereka. Pameran ini bukan hanya selebrasi terhadap kekayaan bentuk tulisan, tetapi juga sebuah ajakan untuk menggali kembali makna-makna yang tersirat di balik setiap simbol dan garis yang membentuk sebuah aksara.
“Caraka Askara” mengajak pengunjung untuk tidak hanya melihat huruf sebagai alat baca, melainkan sebagai warisan budaya yang hidup, yang terus berkembang dan bertransformasi dalam konteks zaman. Pameran ini juga menjadi ruang dialog antara tradisi dan modernitas, antara yang visual dan yang verbal.
“Caraka Askara” merupakan sebuah pameran seni rupa yang mengangkat tema tentang aksara sebagai medium komunikasi, identitas, dan ekspresi budaya. Dalam bahasa Sanskerta, caraka berarti utusan atau pembawa pesan, sedangkan askara berarti huruf atau aksara. Menggabungkan kedua makna tersebut, pameran ini menjadi ruang reflektif bagi para seniman untuk mengeksplorasi peran aksara dalam menyampaikan pesan-pesan kehidupan, sejarah, spiritualitas, serta kritik sosial.
Melalui berbagai media seperti lukisan, instalasi, tipografi eksperimental, hingga karya digital, para seniman menafsirkan kembali bentuk dan makna aksara Nusantara serta huruf-huruf dari berbagai budaya, menjadikannya sebagai elemen visual utama dalam karya mereka. Pameran ini bukan hanya selebrasi terhadap kekayaan bentuk tulisan, tetapi juga sebuah ajakan untuk menggali kembali makna-makna yang tersirat di balik setiap simbol dan garis yang membentuk sebuah aksara.
“Caraka Askara” mengajak pengunjung untuk tidak hanya melihat huruf sebagai alat baca, melainkan sebagai warisan budaya yang hidup, yang terus berkembang dan bertransformasi dalam konteks zaman. Pameran ini juga menjadi ruang dialog antara tradisi dan modernitas, antara yang visual dan yang verbal.